LAMONGAN Pagomex – Sebanyak 3591 dikukuhkan sebagai hafidz hafidzah oleh Bupati Kabupaten Lamongan dalam gelaran Pengukuhan (Wisuda) Tahfidz Al-Qur’an ke-7 Gerakan Lamongan Menghafal Tahun 2025 yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan (Pemkab Lamongan), Kamis (22/05/2025) di Alun-alun Lamongan. Kegiatan tersebut dihadiri Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikadasmen) RI, Prof. Dr. Biyanto, M.Ag.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Biyanto, M.Ag. mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang dan bahagia bisa hadir membersamai anak-anak yang dikukuhkan sebagai hafidz dan hafidzah. Prof. Bi, panggilan akrab Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan antar Lembaga, Kemendikdasmen mengungkapkan bahwa dirinya hadir mewakili Bapak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) yang secara kebetulan bersamaan kegiatan di Yogyakarta dan Jawa Tengah selama beberapa hari ke depan. Beliau juga menyampaikan titipan salam dan permohoan maaf dari Bapak Menteri Dikdasmen.
Berikut ringkasan sambutan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Biyanto, M.Ag.
Anak-anak yang hari ini diwisuda tentu tidak hanya sekedar membaca dan menghafal Al-Qur’an, tetapi juga memiliki komitmen untuk terus menjaga dan mengamalkan ayat-ayat Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an adalah kitab suci yang harus terus dibaca dan dihafalkan oleh umat Islam, dan menjaga kemurnian Al-Qur’an adalah tugas bersama.
Dalam kesempatan ini, kami berharap anak-anak yang diwisuda dapat terus menjaga hafalan Al-Qur’an dan mengamalkan ayat-ayat Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Kami juga berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi anak-anak lain untuk mengikuti jejak mereka dalam menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an.
Lebih lanjut Prof. Bi berpesan bahwa anak-anak yang telah dikukuhkan sebagai hafidz dan hafidzah tidak hanya sekedar membaca dan menghafal Al-Qur’an, tetapi juga harus memiliki komitmen untuk terus menjaga dan mengamalkan ayat-ayat Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an adalah kitab suci yang harus terus dibaca dan dihafalkan oleh umat Islam, dan menjaga kemurnian Al-Qur’an adalah tugas bersama. Sebagaimana yang telah disampaikan Bapak Bupati Lamongan yang luar biasa dalam sambutannya, memberikan pesan untuk kita semua tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara akal, pikir, dan kecerdasan rohani.
Bapak Bupati tadi juga telah melaporkan bahwa indeks pembangunan manusia di Kabupaten Lamongan telah mencapai peringkat 16 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, dengan poin 76 yang melampaui rata-rata Provinsi Jawa Timur dan rata-rata nasional. Hal ini menunjukkan bahwa upaya kita dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan telah membuahkan hasil yang baik.
Kementerian Pendidikan saat ini sedang fokus untuk merevisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Dan Pak Menteri telah mencanangkan program wajib belajar 13 tahun. Namun, tantangan kita adalah bagaimana meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, terutama di tingkat PAUD, yang masih sangat rendah. Oleh karena itu, kemitraan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kementerian Dikdasmen di Hari Pendidikan Nasional tahun ini memperkenalakan istilah partisipasi semesta dalam tema Hardikans 2025, “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”
Sejalan dengan tema tersebut, Menteri Dikdasmen, Abdul Mukti menekankan peran penting empat pilar pendidikan yang diistilahkan dengan “Catur Pusat Pendidikan”. Catur pusat pendidikan sesungguhnya merupakan penyempurnaan dari Tri Pusat Pendidikan yang digagas oleh Bapak Pendidkan Nasional, Ki Hajar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional kita yang pertama, telah memperkenalkan konsep pendidikan yang sangat penting. Beliau menekankan bahwa keluarga adalah tempat pendidikan yang paling penting dan paling pertama. Siapa yang menjadi gurunya? Gurunya adalah orang tuanya, ayah dan ibunya. Karena itu, Bapak dan Ibu yang hadir hari ini adalah guru terbaik untuk Ananda semua.
Kalau bisa, Bapak dan Ibu menjadi living example atau teladan bagi anak-anak. Anak-anak akan mengidolakan orang tuanya dan guru-gurunya jika mereka dapat menjadi teladan yang baik. Namun, jika anak-anak tidak mendapatkan model yang pas, mereka akan mengambil artis atau figur lain sebagai model. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjadi teladan yang baik bagi anak-anak.
Catur Pusat Pendidikan yang kedua adalah sekolah. Kalau bisa, kita ciptakan sekolah itu menjadi rumah kedua bagi anak-anak. Sarana dan prasarana harus diperbaiki supaya anak-anak merasa nyaman berada di sekolah. Pastikan di lembaga pendidikan kita tidak ada kasus bullying, kekerasan, atau hal-hal lain yang dapat merugikan anak-anak.
Catur puat pendidikan yang ketiga adalah lingkungan sosial. Anak-anak hidup di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tahu apa teman anak kita, dengan siapa anak-anak kita bergaul, dan dengan siapa anak-anak kita bermain.
Catur pusat pendidikan yang keempat adalah media sosial yang juga sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak. Kita harus hati-hati dengan media sosial dan harus bisa memastikan bahwa anak-anak kita menggunakan media sosial dengan bijak. Menghindarkan anak-anak dari media soal rasa-rasanya tidak mungkin, maka yang harus kita lakukan adalah harus senantiasa memberikan pendampingan pada anak-anak kita agar bijak dalam bermedsos.
Investasi terbaik untuk anak-anak kita adalah pendidikan. Negara-negara yang memiliki pendidikan yang baik akan menjadi negara maju, meskipun mereka tidak memiliki sumber daya alam yang banyak. Contohnya adalah Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. Mereka telah membuktikan bahwa pendidikan yang baik dapat melahirkan generasi yang luar biasa.
Saya percaya bahwa anak-anak kita dapat menjadi generasi emas 2045 jika kita dapat memberikan pendidikan yang baik kepada mereka. Mari kita berinvestasi pada pendidikan anak-anak kita, karena pendidikan yang baik akan melahirkan anak-anak yang baik dan luar biasa. Saya berharap anak-anak kita dapat menjadi tuan rumah di negara sendiri, bukan menjadi tamu atau jongos di negara sendiri. Untuk itu, mari kita prioritaskan pendidikan anak-anak kita dan memberikan mereka kesempatan untuk menjadi generasi yang luar biasa.
Demikian rangkaian sambutan Prof. Dr. Biyanto, M.Ag.
Sementara itu, Ir. Munif Syarif, M.M., Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Lamongan, melaporkan bahwa dasar penyelenggaraan pengukuhan tahfdz Al-Quran di antaranya Peraturan Daerah no .6 tahun 2024 tentagn Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025, Peraturan Buati No. 5 tahun 2013, tentang Baca Al-quran bagi Peserta Didik di Kabupaten Lamongan, Program Kerja LPTQ tahun 2025 melalui Gerakan Lamongan Menghafal Al-Quran.
Adapun maksdud dan tujuannya adalaha memotivasi siswa-siswi atau santri santriwati untuk mencintai Al-Quran dengan mempelajari dan menghafal Alquran serta menjadikannya sebagai pegangan hidup dalam bermasyarakat sehingga terwujud generasi muda yang beraakhllakul Karimah; Menanamkan kecintaan terhadap Alquran serta mencetak generasi penerus penghafal Al-Quran yang tangguh melalui Gerakan Lamongan Menghafal Al-Quran
Lebih lanjut Munif, yang juga menjabat sebagai kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, melaporkan bahwa sebelum dikukuhkan telah diselenggarakan uji kompetensi hafalan Quran pada bukan Maret sd. April 2025. Pera penguji adalah hafidz hafidzah yang tergabung dalam Tim Penguji dari LPTQ Lamongan. Terdaftar sebanyak 7.810 peserta yang mengikuti ujian, yang dinyatakan lulus dengan predikat A sebanyak 3591 anak, yang dihadirkan dalam prosesei pengukuhan hari ini. Sedangkan yang bepredikat B sebanyak 1549 anak dan berpredikat C sebanyak 814, yang sedang mengikuti kegiatan pengukuhan secara virtual di masing-masing grup ga lembaga pendidikan. Sedangkan sebanyak 1856 dinyatakan belum memenuhi syarat kelulusan. Yang telah dinyatakan lulus telah menghafal 1 s.d. 10 juz, sebagian besar hafal juz 30.
Kontributor: M.Said