SURABAYA Pagomex – Selasa (12/8/2025) menjadi momentum bersejarah bagi SMK Muhammadiyah 1 Surabaya (SMK Mudisa). Aula sekolah yang biasanya dipenuhi aktivitas belajar, hari itu berubah menjadi panggung besar kolaborasi. Ratusan wali murid kelas X memenuhi ruangan, menghadirkan energi positif yang luar biasa.(12/8/25).
Acara bertajuk “Sinergi Orang Tua & Sekolah dalam Mencetak Generasi Cerdas, Berakhlak, dan Mandiri” ini menggabungkan dua agenda penting: sosialisasi program sekolah dan kajian parenting. Bukan sekadar tatap muka, melainkan pertemuan hati, pikiran, dan komitmen antara pendidik dan orang tua.
Sorotan utama tertuju pada Ustadzah Astrie Ivo, narasumber yang sudah dikenal luas sebagai sosok inspiratif dan penuh keteladanan. Dalam paparannya yang penuh semangat, beliau mengingatkan, “Sekolah adalah ladang ilmu, tetapi rumah adalah akar karakter. Jika akar itu kuat, pohon kehidupan anak akan tumbuh kokoh!” Ucapan ini sontak mengundang tepuk tangan hangat dari para wali murid, seolah meneguhkan kesadaran bahwa pendidikan sejati adalah sinergi dua arah.
Tidak berhenti di situ, hadir pula Dr. Hj. Zuhrotul Mar’ah, Anggota DPRD Surabaya, yang memotivasi orang tua untuk selalu menjaga ucapan dan perilaku. “Anak adalah peniru ulung. Mereka belajar dari setiap kata yang kita ucapkan. Pastikan kata-kata itu menjadi doa, bukan sebaliknya,” pesannya penuh makna. Mochammad Chamdani, Ketua Paguyuban RT-RW Kota Surabaya, juga mengajak para orang tua untuk berperan aktif menciptakan lingkungan sosial yang sehat, aman, dan mendukung perkembangan anak.
Bagian kedua acara diisi dengan pemaparan program unggulan SMK Mudisa untuk tahun ajaran baru. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum menyampaikan strategi pembelajaran, inovasi fasilitas, hingga kegiatan ekstrakurikuler yang dirancang untuk mengasah bakat dan karakter siswa. Antusiasme wali murid terlihat jelas—pertanyaan demi pertanyaan muncul, menunjukkan betapa mereka ingin terlibat langsung dalam proses pendidikan anak.
Kepala SMK Mudisa dalam sambutannya menegaskan: “Kami tidak ingin hanya mencetak lulusan yang pintar secara akademis, tapi juga kuat akhlaknya. Itu hanya bisa terwujud jika sekolah dan orang tua berjalan bersama, saling percaya, dan saling mendukung.”
Suasana yang awalnya formal, perlahan berubah menjadi penuh semangat dan rasa kebersamaan. Di akhir acara, banyak orang tua yang mendekati guru, bertukar nomor kontak, bahkan merencanakan kegiatan lanjutan.
Hari itu, SMK Mudisa membuktikan bahwa pendidikan adalah kerja tim. Ketika sekolah dan keluarga bersatu, masa depan anak-anak akan melesat maju—bukan hanya menjadi generasi cerdas, tetapi juga generasi berakhlak mulia yang siap memimpin negeri.
Reporter: arahman