GRESIK Pagomex – Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik (MPK SDI PDM Gresik) selenggarakan Baitul Arqom selama dua hari. Kegiatan ini bertempat di di Andalusia Hall, SMP Muhammadiyah 12 GKB
Mengambil tema Optimalisasi Peran Cabang / Ranting se Gresik untuk Menggerakkan Dakwah Islam Berkemajuan. Kegiatan ini diikuti diikuti 72 peserta. Mereka berasal dari cabang sekabupaten Gresik
Baitul Arqom atau perkaderan utama di Muhammadiyah ini menjadi menarik dengan menghadirkan nara sumber yang berkompeten di bidangnya. Mereka adalah Prof Dr Achmad Zuhdi, Prof Syamsul Sodiq, Dr Nurbani Yusuf Msi, Tajun Nasher Lc, Fathurrahim Syuhadi MM MPd, Drs KH Hilmi Aziz, Dr Phil Mohammad Rokib SS MA
Adapun materi yang disampaikan meliputi Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Manhaj Tarjih, Tuntunan Ibadah Sesuai Tarjih, PHIWM (Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah), Revitalisasi Cabang dan Ranting, Fathul Qulub, Outbond.
Baitul Arqom ini melibatkan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Mereka dikesempatan amanah sebagai pelaksana. Kegiatan ini juga difasilitatori oleh Instruktur Perkaderan MPK SDI PDM Gresik
Ketua MPK SDI PDM Gresik Faris Ma’ani menyampaikan Baitul Arqam ini merupakan agenda terjadwal yang menjadi program utama MPKSDI PDM Gresik. Selain berfungsi sebagai forum perkaderan, kegiatan ini juga menjadi media silaturahmi antaranggota
Ia juga menegaskan bahwa Baitul Arqam ini sesuai dengan Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM), yang dirancang dengan menghadirkan tiga pembicara dari pimpinan wilayah dan dua pembicara dari pimpinan daerah.
“Perkaderan Baitul Arqam ini adalah perkaderan utama. Kalau di SPM ada dua perkaderan, yaitu utama dan fungsional. Kita saat ini berada pada perkaderan utama yang dilaksanakan dengan mengacu pada standar perkaderan yang telah ditetapkan,” terangnya.
Baginya, perkaderan adalah hal penting yang menjadi tonggak keberlanjutan manfaat dan dakwah Muhammadiyah. Ia lalu menyitir Surat Shaff ayat 4 “Innallaha yukhibbulladziba yuqatiluna fi sabilihi shaffang ka’annahum bunyaanum marshuhs”
Artinya: Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di Jalan-Nya dalam satu barisan, seakan-akan mereka suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Pada momen ini, ia menegaskan bahwa keselarasan dan sistematis menjadi prinsip utama dalam menjalankan dakwah Muhammadiyah.
“Segala aktivitas persyarikatan memiliki aturan dasar berupa perkaderan yang tidak hanya dilakukan di sini saja, tetapi juga oleh seluruh warga Muhammadiyah di mana pun mereka berada,” pungkasnya
Reporter Fathurrahim Syuhadi