Guru Sebagai Motivator

Listen to this article

LAMONGAN Pagomex – Di tengah tekanan akademik dan sosial, banyak siswa yang kehilangan semangat belajar. Guru hadir sebagai motivator yang menyalakan kembali api semangat itu.

Kata-kata penyemangat, penghargaan atas usaha, serta pengakuan terhadap kemampuan siswa dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka. Tidak jarang, pengalaman mendapatkan dorongan dari seorang guru menjadi titik balik penting dalam kehidupan seseorang.

Banyak tokoh besar yang mengakui bahwa keberhasilan mereka berawal dari peran seorang guru yang memberi inspirasi. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi yang diberikan guru bukan sekadar tambahan, melainkan bagian esensial dari pendidikan.

Peran guru di era digital semakin kompleks. Informasi kini dapat diakses dengan mudah melalui internet. Siswa bisa belajar berbagai hal dari YouTube, Google, atau media sosial. Namun, kehadiran teknologi tidak mengurangi peran guru, justru mempertegas perannya sebagai pendidik.

Guru bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi menjadi penyaring, pengarah, dan pembimbing dalam lautan informasi. Guru mengajarkan cara berpikir kritis, memilah informasi yang benar, serta menggunakan teknologi secara bijak.

Dengan kata lain, guru membantu siswa agar tidak hanya pintar mencari informasi, tetapi juga bijak dalam menggunakannya.

Pendidikan sejatinya bertujuan membentuk manusia seutuhnya: berilmu, beriman, berakhlak, dan bermanfaat bagi sesama. Guru memegang peran kunci dalam pembentukan karakter ini.

Dengan membiasakan siswa bersikap jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan peduli, guru menanamkan nilai-nilai kehidupan yang akan menjadi bekal di masa depan.

Karakter tidak dapat dibentuk melalui teori semata. Ia membutuhkan pembiasaan, teladan, dan pengalaman nyata. Guru, dengan kehadirannya setiap hari di kelas, menjadi agen utama pembentukan karakter siswa.

Untuk dapat menjalankan peran besar tersebut, guru memerlukan dukungan. Beban administrasi yang berlebihan, kesejahteraan yang rendah, dan kurangnya penghargaan sering menjadi penghambat guru dalam menjalankan fungsi mendidik secara optimal.

Oleh karena itu, pemerintah, sekolah, dan masyarakat harus bersinergi memberikan dukungan nyata.

Peningkatan kualitas pendidikan guru, pelatihan berkelanjutan, serta kesejahteraan yang layak adalah investasi jangka panjang bagi bangsa. Sebab, kualitas pendidikan suatu bangsa tidak akan melampaui kualitas gurunya.

Guru adalah sosok yang lebih dari sekadar pengajar. Ia adalah teladan, pembimbing, motivator, dan pembentuk karakter. Di era modern dengan segala tantangannya, peran guru justru semakin vital.

Pengetahuan bisa didapat dari berbagai sumber, tetapi keteladanan, bimbingan, dan inspirasi hanya bisa diberikan oleh seorang guru yang hadir dengan hati.

Karena itu, sudah sepatutnya kita menaruh penghormatan setinggi-tingginya kepada guru. Lebih dari itu, kita juga harus memastikan bahwa guru memiliki ruang dan dukungan untuk menjalankan perannya secara maksimal.

Dengan guru yang berperan lebih dari sekadar pengajar, bangsa ini akan memiliki generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara moral, tangguh menghadapi zaman, dan siap membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Reporter Fathurrahim Syuhadi