Konjen Jepang Surabaya Menjajaki Kerja Sama Kesehatan dan Pendidikan dengan PWM Jatim

Listen to this article

SURABAYA Pagomex – Konjen Jepang di Surabaya Takonai Susumu melakukan kunjungan perdana ke Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Selasa (8/7/2025).

Audiensi ini menjadi langkah awal penjajakan kerja sama antara Muhammadiyah Jawa Timur dengan Pemerintah Jepang dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pengembangan teknologi.

Kedatangan Takonai Susumu yang baru menjabat awal 2025 ini didampingi Ishii Yutaka dan Lovi. Mereka disambut jajaran PWM Jatim, antara lain Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM, Wakil Ketua Tamhid Masyhudi, Hidayatullah, Sholikhin Fanani, Bendahara Zainul Muslimin, dan Wakil Sekretaris Mudzakkir.

Ketua PWM Jatim Sukadiono yang datang setelah menghadiri kunjungan kerja di Sidoarjo menegaskan pentingnya kolaborasi dengan Jepang di bidang kesehatan dan pendidikan. Ia mengingatkan, semua aset Muhammadiyah adalah milik Persyarikatan yang dikelola secara inklusif.

“Siapa pun yang berobat ke RS Muhammadiyah tidak ditanya agamanya. Bantuan ke Muhammadiyah berarti membantu rakyat Indonesia,” tegas Sukadiono

Ia juga menyinggung masih minimnya dosen-dosen Muhammadiyah yang mendapat kesempatan fellowship atau riset bersama perguruan tinggi Jepang, padahal kebutuhan peningkatan kualitas SDM Muhammadiyah di bidang kedokteran sangat besar.

“Dokter spesialis kita sudah banyak, tapi dokter subspesialis masih kurang, ini tantangan untuk kerja sama lebih lanjut,” Guru Besar UM Surabaya ini

Sementara itu, Wakil Sekretaris PWM Jatim Mudzakkir menambahkan, ada juga sejarahwan Jepang seperti Mitsuo Nakamura yang menulis tentang Muhammadiyah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan Muhammadiyah dan Jepang memiliki jejak historis yang kuat.

Dalam kesempatan itu, Takonai Susumu juga menyinggung kontribusi Din Syamsuddin dalam pengembangan makanan halal di Jepang serta program pertukaran pelajar antara pesantren di Indonesia dan sekolah di Jepang.

Dengan dialog awal ini, diharapkan Muhammadiyah dan Jepang dapat memperluas kerja sama strategis di bidang pendidikan, kesehatan, teknologi, dan ketahanan pangan untuk kemaslahatan umat manusia.

PWM Jatim juga menegaskan bahwa seluruh kerja sama internasional Muhammadiyah harus terkoordinasi satu pintu melalui Pimpinan Pusat Muhammadiyah, agar manfaatnya lebih luas dan terarah bagi masyarakat Indonesia.

Reporter Fathurrahim Syuhadi